Kehadiran Pocophone F1 jadi buah bibir para pecinta gadget. Tak hanya populer di negara asalnya di India, smartphone ini juga mampu mencuri perhatian banyak orang di Indonesia. Ya! Smartphone ini datang dengan hardware jempolan, namun dijual dengan harga terjangkau.
Pocophone F1 datang dengan chipset Snapdragon 845. Seperti yang kita tahu, chipset buatan Qualcomm ini banyak diadopsi oleh smartphone flagship yang dijual dengan harga tinggi. Tentu saja, kedatangan Pocophone F1 jadi pelepas dahaga bagi mereka yang menunggu smartphone flagship terjangkau.
Tak hanya disokong chipset jempolan, Pocophone F1 juga sudah dibekali RAM serta ROM berkapasitas jumbo. RAM yang dimiliki sebesar 6 GB dan ada dua pilihan storage internal yang ditawarkan, yakni 64 GB dan 128 GB. Smartphone ini juga sudah disokong slot microSD hingga 256 GB.
Dibekali dengan chipset Snapdragon 845 dan dukungan hardware lainnya yang tak kalah menarik, smartphone besutan sub-brand Xiaomi ini dijual mulai dari Rp4,5 juta. Kok bisa? Tentu saja tak sedikit orang yang penasaran dengan langkah yang diambil oleh Pocophone selaku pengembang smartphone ini.
Kalian juga penasaran? Nah! Berikut ini 4 hal yang membuat Pocophone F1 dijual begitu terjangkau oleh Pocophone by Xiaomi. Tak dipasarkan di India dan Indonesia, smartphone ini juga rencananya akan dijual di banyak negara, mulai dari wilayah Eropa hingga Afrika.
Desain sederhana dan bodi bukan metal
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Pocophone F1 datang dengan hardware jempolan yang disokong chipset Snapdragon 845. Sudah barang tentu smartphone ini bakal mampu melahap banyak aplikasi berat, seperti game misalnya tanpa lag.
Sayangnya, dukungan hardware premium berbanding terbalik dengan desain yang ditawarkan. Ya! Pocophone F1 hanya dibalut dengan bodi polikarbonat. Smartphone ini pun jauh dari kesan premium dan lebih condong terlihat memiliki desain kelas menengah pada umumnya.
Memang Pocophone F1 dibuat sedikit nyentrik berkat poni di bagian atas layarnya. Nah! di area poni inilah Pocophone memuat sejumlah dukungan, mulai dari kamera depan, earpiece, hingga inframerah untuk kebutuhan menunjang fitur face unlock.
Di sisi depan kalian tidak sama sekali menemukan tombol fisik. Seluruh tombol navigasi di dorong ke dalam layar. Sedangkan pada bagian belakangnya hanya bercokol dual-camera plus LED flash serta sensor pemindai sidik jari sebagai fitur keamanan biometrik selain face unlock.
Sensor kamera tidak semuanya buatan Sony
Berbeda dengan smartphone-smartphone buatan Xiaomi lainnya, Pocophone F1 dibekali dengan sensor kamera yang unik dan berbeda. Pada kamera belakang, Pocophone F1 menyuguhkan dual-camera dengan komposisi satu sensor Sony IMX 363 (12 MP) dan satu sensor ISOCELL (5 MP).
Pun demikian pada kamera depannya yang menggunakan sensor ISOCELL dengan resolusi 20 MP. Bagi yang belum mengetahui, ISOCELL merupakan sensor kamera racikan Samsung yang kualitasnya berada sedikit di bawah sensor kamera milik Sony.
Tentu sensor ISOCELL dibanderol dengan harga yang lebih murah. Untuk itulah, Pocophone menekan biaya pembuatan smartphone ini dengan mengimpor kamera dari pihak Samsung. Kendatipun demikian, kombinasi antara Sony IMX dan ISOCELL sanggup menghasilkan jepretan foto yang berkualitas.
Karakteristik foto yang dihasilkan Pocophone F1 pun mirip dengan Xiaomi Mi 8. Begitu pula kamera depannya yang mampu memproduksi foto selfie berkualitas. Sudah dapat dipastikan, Pocophone bersama Xiaomi juga melakukan optimasi khusus pada sisi kamera dan tak ketinggalan memuat teknologi AI.
Minim fitur tambahan
Dijual dengan harga terjangkau, jangan harap kalian bisa menemukan fitur tambahan selain teknologi LiquidCool. Pocophone tidak melengkapi smartphone flagship buatannya ini dengan NFC. Selain itu, Pocophone F1 juga tidak dilengkapi dengan sertifikasi IP tahan air dan debu.
Seperti yang kita tahu, tak sedikit smartphone flagship yang disokong chipset bertenaga telah dibekali dengan NFC. Hadirnya teknologi ini tentunya akan memudahkan pengguna untuk transfer data atau sekadar untuk proses pembayaran digital.
Sedangkan sertifikasi IP tahan air dan debu juga sudah wajar ada di dalam sebuah smartphone flagship. Dengan begitu, pengguna tak perlu khawatir ketika membawa smartphone miliknya tersebut ke kolam renang atau terciprat air hujan saat di perjalanan.
Ada Xiaomi di belakang Pocophone
Fakta dibalik murahnya smartphone Pocophone F1 adalah strategi baru yang diterapkan oleh Xiaomi. Apakah Xiaomi tengah melakukan sistem bisnis “bakar duit”, alias berani rugi di awal? Kita tahu bersama bahwa Xiaomi sukses menjadi salah satu perusahaan teknologi dengan perkembangan yang begitu pesat.
Kini, pabrikan smartphone asal Cina itu pun telah berhasil kembali masuk lima besar pasar smartphone global meskipun masih tertinggal jauh dibandingkan Samsung. Selain itu, Xiaomi juga sudah menunjukkan taringnya di beberapa negara, seperti India dan Indonesia.
Berbekal loyalitas para konsumennya alias Mi Fans, Xiaomi juga begitu getol untuk menelurkan lebih banyak perangkat di tahun ini. Tak hanya sampai di situ, Xiaomi juga terus menggurita dengan lebih banyak mendirikan Mi Store di sejumlah negara, salah satunya di Indonesia.
Melihat hal itu, tentu saja Pocophone akan semakin percaya diri untuk ekspansi ke banyak negara karena di-backup oleh Xiaomi. Dan Xiaomi pun sudah secara terbuka mengatakan bahwa Pocophone akan lebih fokus untuk melahirkan smartphone dengan harga miring.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?