Siap-siap, Android 10 akan segera digantikan oleh Android 11. Ya! Google secara resmi telah mengumumkan kehadiran sistem operasi mobile-nya itu secara penuh pada tanggal 9 September 2020. Sebelumnya, pada bulan Februari lalu, Google sudah lebih dulu merilis Android 11 versi pengembang.
Setelah merilis Android 11 versi pengembang, selanjutnya raksasa teknologi yang berbasis di Mountain View itu mengumumkan kehadiran Android 11 versi beta pada bulan Juni lalu. Ya! Android 11 versi beta bisa langsung dicicipi oleh pengguna smartphone Pixel.
Menariknya, kini Android 11 versi final tidak hanya digelontorkan pertama kalinya untuk jajaran smartphone Google Pixel. Merek smartphone lainnya, seperti Xiaomi, OPPO, realme dan OnePlus juga bisa berkesempatan untuk mencicipi sistem operasi mobile tersebut.
Nah! Datang sebagai sistem operasi mobile terbaru yang diperkenalkan oleh Google, Android 11 tentunya sudah dibekali serangkaian fitur baru. Penasaran, fitur-fitur apa saja yang dimuat oleh Google ke dalam sistem operasi Android 11 ini?
Pertama kita bisa menemukan fitur Bubbles. Ya! Fitur ini merupakan tampilan antarmuka alias UI baru untuk aplikasi perpesanan yang memungkinkan pengguna dapat membuka beberapa percakapan sekaligus, dengan akses yang lebih mudah.
Selanjutnya juga ada fitur Conversation Notifications. Fitur ini akan memunculkan percakapan di area notifikasi. Nantinya tampilan pesan yang masuk di bagian notifikasi akan disesuaikan dengan aplikasinya, seperti e-mail, Instagram, dan juga pembaruan aplikasi.
Fitur lainnya adalah Voice Access, yang dijanjikan bakal memberi kemudahan bagi pengguna untuk mengontrol perangkatnya hanya dengan bantuan suara. Ada juga fitur Media Control yang memudahkan pengguna untuk beralih ke output media eksternal seperti speaker bluetooth atau perangkat lainnya.
Tidak kalah menarik adalah fitur Device Control. Disebutkan oleh Google bahwa fitur ini membantu pengguna untuk mengontrol perangkat mereka yang terhubung dengan perangkat lainnya. Berikutnya adalah One Time Permission, di mana pengguna memiliki opsi agar aplikasi hanya dapat mengakses fitur tertentu sebanyak satu kali (one time)
Ada juga fitur Background Location. Melalui fitur ini, Google memperketat perizinan akses lokasi aplikasi yang berjalan di latar belakang. Selain itu, Scoped storage, fitur untuk melindungi aplikasi dan data pengguna yang ada di penyimpanan eksternal, dan melakukan perbaikan lebih lanjut untuk membantu para pengembang aplikasi.
Berikutnya fitur Permissions auto-reset, di mana jika pengguna mengabaikan aplikasi yang terpasang dalam waktu yang cukup lama, nantinya sistem akan menyetel ulang otomatis terkait pemasangan aplikasi dan memberikan notifikasi apakah aplikasi tersebut akan digunakan lagi atau tidak.
Google juga bisa memperbarui beberapa elemen yang ada di dalam sistem dengan adanya fitur Google Play System Updates di Android 11. Ini bertujuan agar Google lebih leluasa memperbarui aplikasi langsung dari Play Store, tanpa melibatkan pengembang aplikasi.
Beberapa modul di sistem aplikasi juga mengalami peningkatan, termasuk pengaturan untuk mengontrol akses privasi ke penyimpanan internal, dan untuk menangani sistem antarmuka aplikasi. Selain itu, pada Android 11, pengguna juga bisa menjadwalkan mode gelap agar dapat aktif secara otomatis.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?