Hingga saat ini Face ID milik Apple yang ada di dalam iPhone X adalah solusi paling aman yang kita ketahui. Apa sebabnya? Fitur biometrik ini dikembangkan oleh perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat tersebut karena sudah mengadopsi teknologi 3D Structured-Light.
Dan saat ini hanya beberapa pabrikan smartphone Android yang memiliki biaya produksi besar yang mau mengadopsi teknologi tersebut. Contohnya adalah OPPO yang berhasil mengembangkan Find X dan Xiaomi yang sukses membuat Mi 8 Explorer Edition.
Ya! Kedua smartphone tersebut memang sudah mengadopsi teknologi sensor 3D Structured-Light untuk uruasan face unlock. Nah! Melihat kemajuan fitur keamanan berupa pemindai wajah, MediaTek pun kepincut untuk membuat hal yang sama.
Harus diakui, fitur Face ID memang tidak murah. Oleh karena itu, sejumlah pabrikan smartphone yang berhasil membuat perangkat dengan biaya terbatas tetap mengadopsi fitur face unlock menggunakan bantuan kamera depan yang disematkan.
Ya! Bisa dibilang smartphone yang menghadirkan fitur face unlock terintegrasi dengan kamera depan tidak memiliki banyak sensor yang diperlukan untuk identifikasi wajah. Oleh sebab itu, biaya produksinya pun bisa lebih ditekan.
Namun MediaTek lebih pede dengan solusi keamanan yang ditawarkan. Diklaim lebih praktis dan harganya juga tidak mahal. Bahkan mereka juga sesumbar bahwa solusi ini memiliki fungsi yang sama baiknya dengan Face ID milik Apple. MediaTek menyebutnya Active Stereo Depth Engine.
Disebutkan oleh MediaTek, solusi keamanan ini sendiri sebenarnya sudah terintegrasi ke chipset Helio P60 dan Helio P22. Namun saat ini penggunaannya baru terbatas untuk mode bokeh dan beauty. Jika dikombinasikan dengan hardware yang dibutuhkan, fungsinya bisa lebih dari sekadar yang ada sekarang.
MediaTek juga menjelaskan bahwa solusi yang ditawarkannya ini bisa bekerja optimal jika terintegrasi dengan proyektor inframerah. Selain itu, solusi ini juga harus didukung dua set lensa inframerah, dan tentunya algoritma pengenalan wajah berbasis software dengan kemampuan machine learning.
Untuk pengembangan solusinya ini, MediaTek juga tak sendirian. Dikatakan, untuk proyektor dan lensa inframerah akan dikembangkan oleh Himax. Sedangkan di sisi software, MediaTek akan menggandeng Vision Technology Face++.
Baca juga
- MediaTek Sedang Garap Chipset Penerus Helio P60
- MediaTek Bikin Chipset Baru untuk Smartphone Mid-range
- Helio M70, Modem 5G Pertama Persembahan MediaTek
Kedengarannya solusi ini memang sudah siap untuk digunakan, tetapi kita tentunya tetap harus menunggu “Face ID” racikan MediaTek ini hingga benar-benar diimplementasikan. Kita pun tentunya juga ingin tahu bagaimana jika solusi ini dibandingkan dengan penginderaan 3D TOF milik Vivo.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?