Pada awalnya, Samsung mungkin hanya mencoba-coba menciptakan layar melengkung (edge) pada smartphone flagship-nya. Lengkungan yang tadinya hanya ada di salah satu sisi layar saja kini ada pada dua sisi layar. Dimulai dari Samsung Galaxy S6 dan Note5, penggunaan dual-edge berlanjut pada Galaxy S7 dan Note 7.
Mendapat sambutan baik dari para penggunanya, Samsung pun kini dikabarkan enggan memproduksi smartphone flagship berlayar datar lagi. Di sela-sela interview saat peluncuran Galaxy Note 7, President of Samsung Mobile, Dong-jin Koh, memberikan isyarat kalau perusahaan yang dipimpinnya itu bakal melanjutkan tradisi layar edge.
Namun perlu dicatat, teknologi layar edge tidak digunakan untuk semua varian smartphone Samsung. Sebagai langkah awal, hanya varian flagship Galaxy S series saja yang bakal terus memiliki layar edge. Selain itu, Samsung bakal terus mengembangkan software pendukung agar teknologi layar edge semakin berguna, tidak hanya sekadar pemanis.
Di luar Samsung, ada beberapa produsen smartphone asal Cina yang juga berminat menciptakan smartphone berlayar edge. Sebut saja vivo, LeEco, atau bahkan Xiaomi yang kabarnya sudah menyiapkan Mi 5s dengan layar melengkung di kedua sisi. Jika sudah begini, bukan tak mungkin teknologi layar edge bakal jadi tren dan digunakan di banyak smartphone terkini seperti halnya sensor sidik jari.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?