Pada tanggal 19 November 2018 lalu Xiaomi Group telah merilis laporan triwulan ketiganya. Disebutkan dalam laporannya itu bahwa berbagai indikator keuangan menunjukkan tren yang meningkat dan imbasnya, harga saham Xiaomi naik sebesar 8,38%.
Namun, ada fakta yang tidak bisa ditutupi bahwa harga sahamnya telah anjlok dibandingkan saat pertama kali diterbitkan. Terdaftar di Bursa Saham Hong Kong pada tanggal 9 Juli 2018, harga saham Xiaomi adalah HK$ 16,60. Dan pada tanggal 23 November 2018, harga sahamnya HK$ 14,44 atau turun 13,01%.
Saham Xiaomi juga pernah tercatat di harga paling tinggi, yakni HK$ 22,2 pada tanggal 18 Juli 2018 lalu. Artinya, hanya dalam waktu empat bulan, nilai saham Xiaomi menguap lebih dari HK$ 120 miliar. Tentu saja, ini sebuah pekerjaan yang tidak ringan yang harus dibenahi Lei Jun selaku CEO Xiaomi.
Dalam tiga kuartal pertama tahun 2018, pendapatan Xiaomi lebih dari HK$ 140 miliar. Ya! ada peningkatan year-on-year sebesar 64,11%. Laba bersih yang diraih sebesar HK$ 11 miliar atau meningkat 132,94%. Di antara produk yang dihasilkan, bisnis TV pintar Xiaomi telah berkembang pesat.
Dari perspektif pembagian pendapatan produk, saat ini smartphone, IoT dan consumer product telah menjadi sumber pendapatan utama bagi Xiaomi. Menurut laporan triwulan ketiga tahun 2018, smartphone Xiaomi menyumbang 67,99% dari total pendapatan perusahaan.
Kembali ke masalah harga saham Xiaomi yang anjlok, sejumlah orang dalam menegaskan bahwa persoalan ini berkaitan erat dengan kepercayaan investor. Terutama kaitannya dengan masa depan profitabilitas keuangan Xiaomi. Disebutkan arus kas bebas merupakan salah satu indikatornya.
Pada tahun 2017 tercatat, arus kas bebas Xiaomi Group sebesar HK$ 22 miliar. Dalam tiga kuartal pertama tahun 2018, ada peningkatan HK$ 900 juta. Selain itu, Xiaomi juga menyebutkan bahwa biaya R&D pada kuartal ketiga meningkat sebesar 90,7%.
Baca juga
- Depak OPPO, Xiaomi Duduki Peringkat Ke-4 di Pasar Global
- Ikutan Xiaomi, Galaxy S10 Bakal Pakai Bodi Keramik
- Render Xiaomi Mi 9 Sudah Muncul, Punya Tiga Kamera Belakang
Terus terang, ketika semua orang masih berpikir apakah Xiaomi adalah perusahaan produsen hardware atau perusahaan internet? Tak sedikit analis percaya bahwa Xiaomi dapat menjadi produsen hardware yang tidak mengambil jalur biasa sekaligus jadi perusahaan berbasis internet yang terus berkembang.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?