Minggu lalu bisa dikatakan bahwa Twitter berada pada titik terendah ketika mereka mulai menjual aset kantornya melalui lelang online. Tampaknya, lelang adalah bagian dari strategi yang dilakukan oleh Elon Mask sebagai CEO Twitter untuk kembali membangkitkan perusahaan yang baru dibelinya.
Ya! Elon Musk berupaya sekuat tenaga untuk kembali membangkitkan Twitter dengan melakukan banyak hal, seperti verifikasi berbayar, pemulihan akun, perubahan peraturan dan regulasi, larangan doxxing, pelarangan tautan ke aplikasi sosial tertentu lainnya, dan memecat lebih dari 70% karyawan.
Lelang Twitter Office Sale sendiri dilakukan secara online oleh Heritage Global Partners, sebuah perusahaan lelang dan likuidasi pada 17 Januari. Daftar tersebut mencakup aset kantor seperti furnitur, mesin espreso, meja konferensi, logo, dan simbol termasuk burung biru yang ikonik.
Tawaran tertinggi ditempatkan untuk Twitter Blue Bird Statue yang dijual seharga US$ 100.000. Aset lainnya yang ditawarkan dalam lelang ini adalah pot tanaman 190 sentimeter yang unik dalam bentuk simbol @, dilelang dengan harga US$ 15.000.
Sementara itu, meja untuk keperluan rapat atau meeting yang terbuat dari kayu reklamasi khsusus ditawarkan seharga US$ 10.500. Ada juga mesin espreso La Marzocco yang dilelang seharga US$ 30.000, tetapi hanya laku terjual senilai US$ 13.500.
Tak ketinggalan, Twitter juga melelang Moulded Plywood Eames Chair yang dibuat oleh desainer Herman Miller. Kursi kayu ini dilelang seharga US$ 1195, tetapi laku seharga US$ 1400. Aset lainnya termasuk stasiun pengisian daya bertenaga sepeda, Google Jamboards, dan banyak lagi.
Ya! Setelah Elon Mask mengambil alih jabatan CEO, beberapa kali Twitter sering menjadi berita utama karena tindakannya yang terbilang kontroversial, seperti pemecatan karyawannya tanpa pemberitahuan dan menyatakan perang terhadap Apple serta perusahaan terkait lainnya.
Imbasnya, beberapa pengiklan langsung angkat kaki dari Twitter, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan pendapatan yang sangat besar. Elon Musk mengatakan bahwa keuangan Twitter tidak dalam kondisi baik, dan perusahaan itu bahkan bisa bangkrut.
Pada bulan Desember lalu New York Times juga memberitakan bahwa Twitter diduga berhenti membayar sewa ruang kantor yang digunakan. Dan sekarang Twitter ingin mendapatkan kembali sejumlah uang melalui penjualan lelang yang dilakukan pada pertengahan Januari ini.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?