Siapa yang tak kenal dengan Huawei? Perusahaan asal Cina ini bisa dibilang satu-satunya yang mampu melawan dominasi Samsung dan Apple di industri smartphone. Bisa kita lihat, Huawei selalu tercatat sebagai pemain lima besar di pasar global dalam industri yang saat ini sedang naik daun.
Tentu saja, Huawei mengemas dan memasarkan perangkat mobile-nya, seperti smartphone tidak sembarangan. Mereka telah memikirkan mulai dari hulu hingga hilir mengenai smartphone yang bakal diproduksinya. Salah satu yang tak lepas dilakukan oleh Huawei adalah Research and Development alias R&D.
Untuk itulah, Huawei juga membangun laboratorium yang diberi nama Huawei Beijing Research Institute. Laboratorium ini berdiri pada kuartal ke-4 2016 lalu di Building Q6 dan Q7, Blok J. Lantas, seperti apa laboratorium ini? Beberapa waktu lalu DroidLime sempat berkunjung ke sana dalam rangka Huawei APAC China Media Trip 2018.
Total ada 23 laboratorium, tersebar dalam sembilan kategori dan meliputi area total mencapai 10.000 meter persegi. Tercatat, lebih dari tujuh ribu perangkat berteknologi tinggi melengkapi laboratorium tersebut dengan kapasitas pengujian hingga lima ribu perangkat dalam waktu bersamaan.
Laboratorium milik Huawei ini sendiri disebutkan memiliki kapasitas pengujian per bulannya mencapai 40 juta unit smartphone. Selain itu, laboratorium ini juga memiliki kemampuan untuk melakukan lebih dari 250 evaluasi dan penilaian.
Dalam acara ini, DroidLime diberi kesempatan untuk mengujungi sedikitnya lima laboratorium yang ada. Kelima laboratorium tersebut adalah Automated End Device Test Center, Communication Protocol Test, Reliability Laboratory, Antenna Laboratory dan Audio Laboratory.
Masuk ke Automated End Device Test Center, laboratorium ini memiliki luas 700 meter persegi. Selain itu, Huawei juga melengkapinya dengan 800 perangkat pengujian yang mampu menguji lima ribu smartphone dalam waktu yang bersamaan.
Laboratorium ini sendiri lebih fokus untuk memastikan perangkat lunak atau software yang ada di dalam smartphone yang diuji bisa bekerja dengan baik. Pengujian ratusan smartphone dilakukan secara bersamaan dan dipantau lewat sejumlah monitor yang ada.
Untuk menguji fungsi jaringan yang terpasang di dalam smartphone, pengujian dilakukan di dalam Communication Protocol Test. Menurut informasi yang kami terima, laboratorium ini memiliki luas mencapai 1.800 meter persegi yang dilengkapi 3.000 perangkat pengujian.
Huawei mengklaim bahwa laboratorium mereka mampu mendukung lebih dari 1.000 kombinasi, mensimulasikan jaringan mirror lebih dari 20 operator besar, dan menyediakan lingkungan pengujian komprehensif yang mencakup komunikasi voice, data, pencarian jaringan, VoWi-Fi, VoLTE, CA dan MIMO.
Laboratorium lainnya adalah Reliability Laboratory. Inilah laboratorium yang memperlihatkan langsung pengujian ketahanan smartphone buatan Huawei. Tak main-main, pengujian benar-benar dilakukan secara ekstrem guna mengetahui daya tahan smartphone yang diproduksi.
Salah satu pengujian ekstrem yang dilakukan adalah uji jatuh dari ketinggian yang berbeda-beda. Selain itu, ada juga uji kelenturan perangkat ketika dibengkokkan dan pengujian port jack udio serta port USB dengan memasukkan dan menarik kabel ribuan kali.
Disebutkan, Reliability Laboratory memiliki luas area mencapai 650 meter persegi. Juga seperti dua laboratorium sebelumnya, Reliability Laboratory juga dilengkapi dengan perangkat pendukung pengujian yang terlihat lebih modern.
Laboratorium lainnya yang juga kami kunjungi adalah Antenna Laboratory. Laboratorium ini mencakup area seluas 500 meter persegi, termasuk tiga ruang Anechoic Microwave, dua ruang Reverberasi, dan satu ruang pemgujian presisi tinggi.
Laboratorium ini berkomitmen untuk meningkatkan kualitas panggilan telepon, memberikan pengalaman koneksi jaringan berkecepatan tinggi dan pengalaman GPS yang lebih baik. Saat ini, laboratorium memiliki lima set solusi uji antena OTA dan dua set solusi uji cepat, memenuhi persyaratan uji operator-operator besar dan semua skenario.
Terakhir adalah Audio Laboratory. Dari namanya sudah jelas bahwa laboratorium ini lebih fokus untuk menguji fitur audio yang disematkan ke dalam sebuah smartphone. Laboratorium ini memiliki luas area 500 meter persegi yang dilengkapi dengan 200 perangkat pengujian modern.
Baca juga
- Huawei Mulai Distribusikan Update dengan GPU Turbo untuk P20 Series
- Review Huawei P20 Pro: Bodi Wah, Kamera Mewah
- Huawei Garap Smartphone Gaming, Bakal Dilengkapi Teknologi Turbo GPU
Audio Laboratory juga satu-satunya laboratorium audio profesional yang ada di Cina yang telah mencapai benchmark 3GPP dan Vodafone serta punya kemampuan pengetesan untuk akses ke sejumlah operator internasional, seperti AT&T, Vodafone dan Verizon.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?