PT Erajaya Swasembada, Tbk. (ticker code: ERAA. IJ) telah merilis laporan keuangan untuk periode setahun penuh 2021 dengan mencatat rekor laba yang diatribusikan kepada perusahaan induk sebesar Rp1 triliun atau meningkat 65,4% YoY (Year on Year).
Prestasi ini diiringi dengan trend pertumbuhan berkelanjutan dengan peningkatan penjualan bersih sebesar 27,4% YoY. Beberapa ringkasan kinerja keuangan ERAA periode setahun penuh 2021, sebagai berikut:
- Pertumbuhan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 65,4% YoY dari Rp 612 miliar per FY 2020 menjadi Rp1,0 triliun per FY 2021.
- Pertumbuhan penjualan sebesar 27,4% YoY dari Rp34,1 triliun per FY 2020 menjadi Rp43,5 triliun per FY 2021.
- Pertumbuhan margin kotor perusahaan dari 10,0% per FY 2020 menjadi 11,1% per FY 2021.
“Erajaya Group berhasil mencatat rekor laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, atau peningkatan sebesar 65,4% dibanding tahun sebelumnya. Ini merupaka prestasi yang luar biasa dan sangat diapresiasi,” ucap Hasan Aula, Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk.
Hasan menambahkan bahwa kondisi pandemi tidak menyurutkan Erajaya untuk meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. Erajaya mencatat penjualan yang positif sebesar Rp43,5 triliun sepanjang tahun 2021, meningkat 27,4% dari tahun sebelumnya, menunjukan permintaan pasar atas produk handset masih terus diminati.
Ini juga terlihat pada pertumbuhan volume penjualan handset dari 10,2 juta handset yang terjual di tahun 2020 meningkat menjadi 11,4 juta handset di 2021”. Penerapan registrasi IMEI di tahun 2020 telah berhasil merubah lanskap industri handset di Indonesia.
“Erajaya Group juga melihat peningkatan keragaman portofolio produk yang ditawarkan, terutama dari kategori smartphone dan ekosistemnya, mampu meningkatkan margin Perseroan secara keseluruhan, dan berimbas positif ke pertumbuhan gross profit margin dari 10,0% di 2020 menjadi 11,1% di 2021” tambah Hasan.
Melanjutkan komitmen untuk terus bertumbuh, Erajaya terus melakukan perluasan footprint sekalipun masih di tengah kondisi pandemi dengan penambahan 289 gerai sepanjang tahun 2021. Hingga 31 Desember 2021, Erajaya telah memiliki gerai ritel sebanyak 1.218 toko dengan 88 titik distribusi.
Tak hanya itu, juga tercatat Erajaya telah bekerjasama dengan lebih dari 66.000 reseller di wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura. Selain itu, Erajaya juga berkomitmen penuh untuk meningkatkan kinerja dan ekspansi bisnisnya secara menyeluruh.
Untuk mendukung strategi diversifikasi portofolio bisnis grup, Erajaya mengembangkan ekspansi bisnis diluar bisnis utama, seperti ekspansi ke lini bisnis food & beverage, sport lifestyle apparel, healthcare & beauty serta computer & consumer electronics.
Erajaya juga telah membentuk 4 (empat) vertikal yang akan berfokus pada masing-masing lini bisnis. Informasi dan beberapa update dari lini bisnis baru adalah sebagai berikut:
1. Erajaya Digital
Vertikal bisnis yang berfokus pada core business yaitu smartphone beserta computer dan consumer electronics. Di awal tahun 2022 ini, Erajaya telah mengumumkan pembentukan Joint Venture Partnership dengan Mobile World Group, leader bisnis ritel consumer electronics di Vietnam, untuk bersama-sama mengembangkan bisnis consumer electronic di Indonesia, dengan nama Era Blue.
2. Erajaya Active Lifestyle
Vertikal bisnis yang berfokus pada produk IoT (Internet of Things), ekosistem-nya dan produk lifestyle Di pertengahan 2021, Erajaya Group mengumumkan pembentukan Joint Venture Partnership dengan JD Sports Fashion Plc untuk membuka toko ritel dengan nama JD Sports yang berfokus pada produk sports fashion apparel.
Saat ini, JD Sports Indonesia telah memiliki dua gerai di Mall Kelapa Gading dan Lippo Mall Puri, dan berencana membuka beberapa lokasi lain dalam waktu dekat.
3. Erajaya Food & Nourishment
Vertikal bisnis ini berfokus pada industri food & beverages (F&B), dan telah.
- Membentuk Joint Venture Partnership dengan Grand Lucky Group untuk membuka toko grocery dengan nama Grand Lucky dan saat ini telah memiliki 2 toko yang berlokasi di Sanur Bali dan Mall of Indonesia.
- Membentuk Joint Venture Partnership dengan Paris Baguette untuk membuka café-bakery Paris Baguette di Indonesia. Saat ini telah memiliki empat toko yang berlokasi di Astha District 8, Senayan City, Pondok Indah Mall dan Summarecon Mall Bekasi.
- Melakukan investasi dalam bentuk kepemilikan saham ke dalam Sushi Tei Group.
4. Erajaya Beauty & Wellness
Vertikal bisnis yang berfokus pada produk healthcare dan beauty. Di samping mengoperasikan jaringan ritel kosmetik asal Korea Selatan, The Face Shop, vertikal ini di akhir tahun lalu membentuk Joint Venture Partnership dengan Carings Pharmacy dari Malaysia untuk membuka Apotek Wellings di Indonesia.
“Erajaya kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan shareholder value dengan berekspansi ke lini bisnis baru. Penambahan lini bisnis baru ini akan didukung oleh asset, infrastruktur dan know-how untuk mendorong dan mencapai skala bisnis yang diharapkan guna menciptakan kinerja yang optimal,” pungkas Hasan.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?