Peta kekuatan industri smartphone sudah mulai berubah. Produsen smartphone asal Jepang lama kelamaan mulai tergeser oleh para produsen asal Cina. Setidaknya begitulah keadaan yang ditunjukkan melalui data pasar smartphone yang dirilis TrendForce untuk kuartal kedua 2016.
Dari data yang dihimpun oleh TrendForce untuk lima merek smartphone Cina terbesar, Huawei masih menjadi rajanya. Merek satu ini memiliki market share 20,8 persen, diikuti OPPO dengan market share 12,7 persen. Di urutan ketiga hingga kelima, terjadi persaingan sangat sengit dengan perbedaan angkat begitu tipis.
vivo berada di peringkat ketiga dengan market share 10,6 persen. Merek satu ini berhasil mengungguli dua merek besar lainnya, yaitu Lenovo di peringkat keempat dengan market share 10,3 persen dan Xiaomi di peringkat kelima dengan angka 10 persen.
Beralih ke klasemen global, Samsung masih menjadi rajanya smartphone. Di kuartal kedua tahun ini, Samsung berhasil menjual 77 juta unit smartphone. Hasil ini menempatkan Samsung di peringkat teratas dengan market share 24,5 persen. Sedangkan Apple hanya menjual 48 juta unit smartphone sehingga harus rela bertengger di peringkat dua dengan market share 15,1 persen.
Selanjutnya di peringkat ketiga ada Huawei dengan angka 9,2 persen, diikuti OPPO yang menyodok ke posisi empat dengan 5,6 persen, LG dengan angka 5,4 persen, dan vivo di peringkat kelima dengan market share 4,7 persen. Dari data ini, tidak ada nama besar seperti Sony, BlackBerry, dan HTC yang sepertinya sedang mengalami masa-masa sulit untuk bisa bertahan di industri smartphone.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?