Pandemi COVID-19 terus menginfeksi banyak orang. Tercatat, hingga saat ini sudah lebih dari satu juta orang di seluruh dunia terinfeksi COVID-19. Selain itu, virus ini juga sudah merenggut nyawa lebih dari 53 ribu orang di berbagai belahan dunia.
Dengan belum ditemukan obat atau vaksin untuk penyakit COVID-19 atau yang juga dikenal sebagai SARS-CoV-2, sejumlah pemerintah di banyak neraga telah melakukan lockdown. Selain itu, mereka juga mendesak warganya untuk mempratikkan social distancing atau jaga jarak saat bersosialisasi dan tetap tinggal di rumah.
Bisa dibilang, keputusan untuk me-lockdown, social distancing dan tetap tinggal di rumah adalah cara-cara untuk memutus penyebaran COVID-19. Dan untuk membantu pejabat kesehatan masyarakat serta memastikan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah ini berhasil, Google telah merilis “COVID-19 Community Mobility Report”.
Laporan yang dibuat oleh raksasa search engine yang berbasis di Mountain View, Amerika Serikat ini dtujukan untuk 131 negara, termasuk di dalamnya adalah Indonesia. “COVID-19 Community Mobility Report” bakal memetakan tren pergerakan warga dari waktu ke waktu berdasarkan geografi dan sejumlah lokasi yang berbeda.
Tidak hanya memonitor pergerakan warga di taman-taman, tetapi juga laporan ini akan mencatat beberapa lokasi lainnya, sepert stasiun, tempat kerja, pertokoan, tempat rekreasi dan sebagainya. Ini untuk menunjukkan apakah lokasi-lokasi tersebut masih sibuk dan apa yang berubah dalam menanggapi kebjakan memerangi COVID-19.
Google juga memastikan bahwa “COVID-19 Community Mobility Report” ini nantinya bisa dimanfaatkan sebagai evaluasi apakah keputusan lockdown yang diambil oleh sebuah pemerintahaan berjalan dengan efektif atau tidak. Dipastikan, Google tidak akan memberikan jumlah pasti warga yang bergerak di sejumlah lokasi yang dipantau.
Google juga mengklaim bahwa mereka tidak akan mengumpulkan informasi pribadi penggunanya seperti lokasi, daftar kontak atau pergerakan yang diidentifikasi. Google juga mengatakan bahwa laporan ini dibuat dengan mengumpulkan data teragrgasi dan dianonimkan dari pengguna yang telah mengaktifkan pengaturan Location History di smartphone.
“COVID-19 Community Mobility Report” ini akan diberikan selama beberapa minggu, dengan informasi terbaru akan tayang dua atau tiga hari sekali. Dengan menyediakan laporan seperti ini, Google berharap untuk lebih mempermudah otoritas atau pejabat kesehatan masyarakat setempat dalam menangani pandemi COVID-19 ini.
Misalnya, jika masih ada sejumlah orang yang mengunjungi pusat transportasi seperti stasiun kereta api, maka pejabat pemerintah setempat dapat mengatur lebih banyak kereta untuk memungkinkan lebih banyak ruang di antara penumpang guna menjalankan aturan social distancing.
Selain itu, Google juga berkolaborasi dengan beberapa ahli epidemiologi yang bekerja pada COVID-19 dalam upaya untuk lebih memahami dan memperkirakan pandemi ini. Untuk mendownload “COVID-19 Community Mobility Report” ini, kalian bisa mengakses tautan berikut ini.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?