ASUS Republic of Gamers (ROG) kembali menegaskan jajaran laptop yang tidak hanya sekadar powerful untuk bermain game, tetapi juga optimal digunakan untuk bereksperimen dengan AI termasuk untuk penggunaan aplikasi berbasis AI yang digunakan sehari-hari.
Contohnya seperti Stable Diffusion untuk menciptakan gambar dari AI, fitur editing di Adobe atau media sosial yang kini marak menggunakan kemampuan AI, bahkan Two-Way AI Noise Cancellation yang digunakan ROG untuk meningkatkan kualitas video call di Zoom ataupun Microsoft Teams.
Hardware Paling Modern
Laptop ROG selalu dibekali hardware paling mdoern di setiap generasinya. Mengusung teknologi terkini memastikan eksperimen AI dapat berjalan secara lebih baik. Mulai dari pilihan CPU hingga 13 th Gen Intel® Core™ dan AMD Ryzen™ 7000 Series, GPU NVIDIA GeForce RTX™ 40 Series
Karena itu, laptop ROG telah siap digunakan untuk membantu para peneliti dan pengguna AI untuk
menjalankan, mengolah, dan melatih sistem kecerdasan buatannya secara lokal. Selain CPU dan GPU, laptop ROG juga dibekali dengan memori serta sistem penyimpanan data modern.
Laptop ROG sudah didukung penggunaan memori DDR5, sementara penyimpanannya menggunakan PCIe Gen4 x4 SSD. Kedua komponen tersebut memungkinkan transfer dan pengolahan data dapat berjalan lebih cepat, membuat proses penggunaan aplikasi berbasis AI dapat berjalan lebih baik.
Sistem Pendingin Paling Canggih
Bereksperimen dengan AI atau kecerdasan buatan tentunya membutuhan perangkat komputasi dengan performa yang stabil. Untuk memastikan hal tersebut, laptop ROG telah dibekali dengan sistem pendingin paling canggih, yaitu ROG Intelligent Cooling.
Berbagai fitur pendingin terbaik telah hadir di ROG Intelligent Cooling, mulai dari penggunaan liquid metal sebagai thermal compound, Arc Flow Fan yang mampu mengalirkan udara dengan baik tanpa berisik, hingga heatsink dengan fin yang sangat tipis untuk memaksimalkan pelepasan panas.
Laptop ROG juga memiliki konfigurasi khusus pada sistem pendinginnya yang telah disesuaikan dengan desain laptopnya. ROG Zephyrus Duo 16 misalnya yang hadir dengan fitur Active Aerodynamic System (AAS) yang terintegrasi dengan layar keduanya.
Sementara, laptop ROG lainnya, seperti ROG Strix 16/18 Series kini telah dibekali dengan sistem Tri-Fan yang mengandalkan tiga kipas serta full-witdh heatsink sehingga dapat menghadirkan performa optimal untuk semua aktivitas yang dikerjakan, tidak terkecuali berkaitan dengan AI.
Tak ketinggalan, ROG Strix SCAR 17. Kini, ASUS ROG telah membekali laptop ini dengan sistem pendingin berbasis vapor chamber. Hal ini bertujuan untuk memastikan panas di seluruh komponen utamanya dapat dilepas dengan sangat baik.
MUX Switch
Seluruh laptop ROG sudah dibekali MUX Switch. Ini merupakan microchip yang dapat mengalihkan seluruh pemrosesan grafis ke discrete GPU tanpa melibatkan integrated GPU. MUX Switch memastikan semua aplikasi berjalan di discrete GPU tanpa terkecuali sehingga performa menjadi lebih baik.
MUX Switch sangat berguna dalam eksperimen AI. Apalagi jika AI tersebut sangat mengandalkan
performa GPU seperti pemrosesan gambar dalam berkreasi ataupun gaming. Melalui MUX Switch, AI
yang sedang dijalankan dapat dipastikan selalu mulus di discrete GPU yang lebih powerful.
Performance Tuning via Armoury Crate
Seluruh laptop ROG juga telah hadir dengan aplikasi Armoury Crate. Aplikasi tersebut tidak hanya
berfungsi sebagai pusat kontrol, tetapi juga mempermudah pengguna untuk mengintegrasikan perangkat serta asesori ROG lainnya.
Satu fitur yang tentunya sangat berguna bagi peneliti AI di dalam aplikasi Armoury Crate adalah Performance Tuning. Di sini, pengguna laptop ROG dapat secara leluasa mengatur tingkat performa laptopnya sehingga mampu menjalankan eksperimen AI dengan lebih optimal.
Tidak hanya berupa profil performa, Armoury Crate juga memungkinkan pengguna laptop ROG untuk
melakukan pengaturan (tuning) secara manual. Tuning manual yang bisa dilakukan meliputi pengaturan clockspeed pada CPU dan GPU hingga fan curve.
Tidak hanya itu, beberapa laptop ROG terbaru bahkan memungkinkan sebagian core CPU untuk dapat dimatikan atau dinonaktifkan, sehingga membuat penggunanya dapat mengatur konfigurasi performa laptop sesuai dengan kondisi dan skenario eksperimen AI yang sedang dilakukan.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?