Chatbot yang ditenagai AI alias artificial intelligence mungkin menjadi hal besar berikutnya untuk mesin pencari di internet. Ini bisa kita lihat dari langkah Microsoft yang baru-baru ini begitu percaya diri untuk menginvestasikan senilai US$10 miliar di OpenAI, pengembang ChatGPT.
Raksasa teknologi yang berbasis di Redmon, Amerika Serikat itu pun langsung buka suara bahwa model AI yang dikembangkannya bersama OpenAI nantinya akan diintegrasikan ke dalam Bing dan Edge, search engine dan browser yang tertinggal jauh oleh Google.
Menariknya! Google memiliki rencana serupa, meskipun akan menggunakan R&D internalnya. Untuk itulah, CEO Google Sundar Pichai telah memperkenalkan Bard, sebuah “layanan AI percakapan eksperimental”. Ini akan diintegrasikan ke dalam produk inti Google, mesin pencariannya.
Lantas, apa yang dapat kalian lakukan dengan Bard? Alih-alih mengetikkan kata kunci untuk menemukan website yang mungkin memiliki jawaban atas pertanyaan yang disampaikan, kalian bisa mengajukan banyak pertanyaan, layaknya bercakap-cakap dengan AI.
Bard akan mengambil informasi terbaru dari website, menggunakan berbagai sumber yang ada, dan menyaringnya menjadi sesuatu yang mudah dibaca. Contohnya, jika kalian ingin belajar memainkan alat musik, kalian dapat menggunakan Bard untuk memutuskan mana yang lebih mudah dimainkan.
Pichai dalam blog Google juga mengatakan bahwa Bard dibangun di atas LaMDA Google, kependekan dari Language Mode for Dialog Applications, lebih khusus lagi versi ringan dari LaMDA. Ini lebih kecil dari model lengkap, yang berarti memerlukan lebih sedikit daya komputasi untuk memberikan jawaban.
Untuk akurasi, tim internal Google dan penguji akan segera memberikan umpan balik. Hal ini bertujuan untuk memastikan jawaban yang kalian dapatkan dari Bard benar-benar sesuai – Kualitas, Keamanan, dan Groundedness – dan bagaimana tujuan tersebut dicapai melalui “training and fine-tuning”.
Google akan menggunakan teknologi AI-nya dalam produknya sendiri, tetapi mulai bulan Maret akan mengundang pengembang, pembuat, dan perusahaan individu untuk bergabung dan membangun hal-hal baru menggunakan API Bahasa Generatif, yang akan didukung oleh LaMDA.
Dengan kata lain, akan ada ledakan AI yang begitu masif dalam beberapa bulan mendatang dan mereka dapat mengubah cara kita menjelajahi internet. Dan bukan hanya terkait dengan internet, Pichai pun berjanji bahwa akan segera hadir lebih banyak pengumuman terkait AI yang dikembangkan Google.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?