Canon, pabrikan kamera terkenal di Jepang, dilaporkan sedang mempertimbangkan dirinya untuk menjalin kerja sama dengan produsen ponsel pintar. Hal ini bertujuan untuk beradaptasi dengan lanskap pasar yang saat ini terus berkembang.
Kecenderungan kemitraan antara produsen smartphone dan pabrikan kamera profesional telah mendapatkan momentum, menawarkan platform untuk pertukaran keahlian pencitraan dan optik, sekaligus meningkatkan nilai brand bagi kedua pihak yang terlibat.
Misalnya, kemitraan antara vivo dan Zeiss, OPPO dan Hasselblad, serta Xiaomi dan Leica telah memberikan hasil yang begitu positif disejumlah pasar. Karena itu, Canon tampaknya begitu tertarik untuk menjelajahi jalan yang sama, yang dilakukan oleh Zeiss, Hasselblad dan Leica.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Mr. Hiroki Ozawa, Kepala Canon di Cina, mengakui meningkatnya gelombang kolaborasi antara produsen smartphone dan kamera. Ia juga mengungkapkan bahwa Canon telah secara aktif mempelajari kerja sama tersebut.
Meski begitu, untuk mengambil keputusan tersebut, Canon masih harus mempertimbangkannya secara matang. Menyadari tren industri yang sedang berlangsung, Canon bertujuan untuk membuat penilaian independen yang selaras dengan tuntutan pasar saat ini.
Menariknya, ketika Mr. Ozawa ditanyai tentang ungkapan “Photography makes three generations poor,” Ia menekankan bahwa menggunakan kamera digital single-lens reflex (DSLR) tidak menyebabkan tekanan finansial melainkan membawa kebahagiaan.
Meskipun mengakui bahwa kamera DSLR saat ini harganya terbilang tidak murah, Ia meyakini bahwa nilai yang diperoleh dari memiliki kamera semacam itu dan keterikatan emosional yang terkait dengannya jauh lebih besar daripada investasi awal.
Menurut Mr. Ozawa, kamera DSLR masih begitu disukai banyak konsumen karena cost-performance ratio-nya yang tinggi. Foto yang diambil dengan kamera ini dan nilai sentimental yang dimilikinya berbading lurus dengan biaya yang dikeluarkan dari kantong konsumen.
Kolaborasi potensial Canon dengan produsen smartphone menunjukkan pendekatan proaktif mereka untuk beradaptasi dengan pasar yang dinamis. Harapannya Canon juga bisa menawarkan kepada konsumen pengalaman pencitraan yang lebih baik sambil tetap berkompetisi di dunia yang semakin saling terhubung.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?