Memasuki 2022, perkembangan industri e-sports tampaknya masih belum akan berhenti. Melihat perkembangan dan peluang besar untuk berkarir di industri e-sports, UniPin Community (UNITY) kembali menyelenggarakan webinar bertajuk “Meniti Karier Dalam Industri Esports” yang digelar pada bulan Februari lalu.
UNITY mengundang tiga orang narasumber untuk berbagi pengalaman mereka dalam berkarier, khususnya kaitannya dengan industri e-sports. Berbagai permasalahan seperti tantangan yang harus dihadapi, dan jalan keluar yang mereka temukan hingga akhirnya sukses berkarier di industri e-sports juga dibahas secara lengkap dalam webinar ini.
“Berdasarkan data dari Forbes, kalau di e-sports, yang paling populer adalah menjadi game developer, desainer, animator, content writer, dan streamer,” ujar Kevin Reinaldy, Business Development & Partnership Manager Wall Street English Indonesia dalam paparannya menyebutkan lima peluang karier paling populer di industri e-sports.
Mengamini paparan Kevin, Tasia Eda Lestari, Analyst & Manager dari Bigetron Era mengatakan peluang karir pada industri e-sports lebih dari apa yang dilihat orang seperti pro player atau streamer. Di balik itu semua, ada pula manajer tim, legal, social media manager, juga tim finance yang mengatur keuangan dalam tim e-sports.
“Bekerja sebagai analis ataupun pro player, komunikasi tetaplah menjadi hal penting. Pasalnya, mereka yang terlibat dalam pekerjaan ini harus bisa meng-handle banyak hal penting sehingga komunikasi menjadi krusial untuk kerjasama dalam tim,” ujar Tasia.
Dalam setiap pekerjaan, pasti selalu ada tantangan, tak terkecuali pekerjaan di industri e-sports. Abigail Clarissa Liana, host dan e-sports shoutcaster merangkum tantangan dasar dalam bekerja yaitu Skill, Consistency, Attitude, Commitment, Mental (SCACM).
“Menghadapi tantangan tersebut, mengenali potensi maksimal dalam diri adalah hal yang penting. Tapi yang tak kalah penting adalah mau bekerja di manapun dan kita harus mengenali diri kita dahulu. Kenali potensi terbesar kita ada di mana,” jelas Abigail.
Tantangan lainnya saat merencanakan karier di industri e-sports adalah persetujuan dari orang tua, terutama jika karier yang dituju adalah menjadi pro player atau streamer. Menurut Tasia dan Abigail, cara terbaik dalam membujuk orang tua adalah dengan memberikan pembuktian secara langsung melalui prestasi.
“Untuk dapat restu orang tua, kita tidak boleh setengah-setengah di industri e-sport ini. Latihan yang rajin agar bisa meraih juara. Karena kalau sudah juara, orang tua juga pasti berpikir dan akan mengizinkan kita untuk bekerja di industri ini,” lanjut Tasia.
Setiap bulannya, UNITY secara aktif menyediakan wadah edukasi terkait industri esports guna mendukung pertumbuhan esports yang positif di Indonesia. Seluruh webinar UNITY yang terselenggara rutin setiap bulannya dapat disaksikan kembali di kanal YouTube UniPin – UniPin Gaming.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?