Harus diakui, Facebook yang dikembangkan oleh Mark Zuckerberg jadi media sosial terbesar yang digunakan banyak orang. Tak hanya tersedia dalam versi PC desktop, layanan ini juga hadir dalam versi mobile yang akhirnya memudahkan penggunanya untuk bersosialisasi dengan banyak orang.
Begitu besarnya layanan ini, membuat Facebook jadi perusahaan yang gemar mengakuisisi banyak startup. Paling fenomenal, ketika Facebook mengakuisisi WhatsApp pada tahun 2014 lalu. Tak main-main, Facebook menggelontorkan uang sebesar US$16 miliar.
Namun, ditahun ini Facebook tersandung masalah. Ada dugaan, Facebook membocorkan data pengguna yang terhimpun di server mereka. Tak tanggung-tanggung, diperkirakan ada 50 juta data pengguna yang bocor. Skandal privasi ini berkaitan erat dengan pemenangan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat.
Di balik permasalahan ini, sebenarnya ada juga keterlibatan Cambridge Analytics dan seorang akademisi Cambridge University, Aleksandr Kogan. Diduga kuat, merekalah yang memanfaatkan data pengguna yang diambil dari Facebook untuk memengaruhi hasil pilpres Amerika Serikat pada tahun 2016 lalu.
Melihat permasalahan soal privasi data pengguna, yang tak kalah ramai adalah ajakan untuk menghapus Facebook. Ya! Ajakan ini semakin menguat setelah Brian Acton yang juga salah satu pendiri WhatsApp berkicau lewat akun Twitter miliknya. Berseloroh singkat, Acton hanya menuliskan “It is time” dengan hashtag #deletefacebook.
Tentu saja, ajakan yang dilotarkan oleh Acton tak bisa dipandang sebelah mata. Para follower-nya pun menyatakan hal yang sama. Mereka tak ingin lagi menggunakan Facebook karena khawatir soal privasi data yang dimilikinya. Melihat hal itu, apakah Mark Zuckerberg berdiam diri?
Ditunggu cukup lama, orang nomor satu di Facebook ini pun akhirnya buka suara. Lewat akun Facebook yang dimilikinya, Zuckerberg menjelaskan secara rinci permasalahan yang ada. Pada intinya, Zuckerberg menegaskan bahwa Facebook sebenarnya sudah melakukan sejumlah pencegahan untuk melindungi data penggunanya.
Baca juga
- Cara Download Video Facebook di Android
- Facebook Luncurkan Aplikasi Messenger Kids untuk Anak-anak
- Facebook Messenger Kini Bisa Kirim Gambar 4K Resolusi Tinggi
Lantas, apakah pernyataan panjang dari Zuckerberg ini bisa menyelesaikan permasalahan tersebut? Faktanya, ajakan menghapus Facebook dengan hastag #deletefacebook terus menggema di internet. Bagaimana menurut Anda? Kami tunggu komentarnya.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?