Dua tahun terakhir, LG menjadi salah satu produsen smartphone yang sangat aktif melahirkan smartphone flagship. Ya, LG bisa merilis dua smartphone flagship dalam setahun. Dimulai sejak perilisan LG G4 dan LG V10, diikuti LG G5 dan LG V20, dan kini LG sudah resmi merilis G6 sebagai smartphone tertingginya saat ini.
Di antara beragam fitur dan teknologi yang ditawarkan, ada satu hal yang nyatanya banyak disesalkan oleh para pencinta gadget. Hal yang dimaksud adalah penggunaan prosesor Qualcomm Snapdragon 821, bukan Snapdragon 835.
Sebenarnya alasan utamanya sudah jelas, yakni karena Snapdragon 835 bakal digunakan lebih dulu oleh Galaxy S8 secara eksklusif untuk beberapa waktu ke depan. Namun di samping alasan itu, ternyata LG punya tiga alasan lain. Apa saja?
Belum stabil dan optimal
LG mengklaim tahun 2011 hingga 2016 boleh jadi tahunnya unjuk kebolehan performa komputasi. Tapi di tahun 2017 ini, pengguna smartphone lebih mengutamakan kestabilan dan optimalisasi hardware guna mendapat pengalaman terbaik. LG pun mencari aman dengan kembali menggunakan Snapdragon 821 ketimbang 835.
Pasalnya LG menilai kalau penggunaan prosesor baru membutuhkan penyesuaian. Jika mereka jadi pengguna Snapdragon 835 yang pertama, ada kemungkinan terjadi kegagalan seperti halnya kasus overheat pada Snapdragon 810 lalu yang menimpa Sony Xperia. Karenanya Snapdragon 821 dinilai tetap layak digunakan.
Butuh waktu penyesuaian
LG rutin melahirkan smartphone flagship G series di bulan Februari setiap tahunnya. Karena tidak mau menunda-nunda waktu perilisannya, maka LG lebih memilih menggunakan Snapdragon 821. Pasalnya penggunaan hardware terbaru diklaim membutuhkan waktu lebih lama.
Mereka harus melakukan uji coba terlebih dahulu agar mendapat hasil yang maksimal dan juga stabil. Selain itu, penggunaan hardware baru juga membutuhkan penyesuaian terhadap aplikasi maupun game yang sudah tersedia saat ini agar bisa berjalan sebaik mungkin. Jadi sekali lagi, karena tak mau menunda peluncurannya, maka Snapdragon 821 lah yang jadi pilihan.
Baterai mungkin boros
Qualcomm merancang Snapdragon 835 dengan teknik fabrikasi 10nm yang artinya lebih kecil dari Snapdragon 821 yang punya teknik fabrikasi 14nm. Di atas kertas, teknik fabrikasi lebih kecil bakal memiliki efisiensi daya lebih baik yang artinya konsumsi dayanya bakal lebih hemat.
Tapi lagi-lagi LG tak sepenuhnya yakin akan hal itu. Kembali ke poin nomor dua, tidak ada jaminan 100 persen bahwa Snapdragon 835 bakal sukses prosesor kencang dan hemat daya. Kemungkinan kegagalan seperti halnya Snapdragon 810 tetap ada. Jadi, bisa saja Snapdragon 835 pada kenyataannya mengonsumsi daya lebih tinggi dari Snapdragon 821 yang saat ini sudah terbukti hemat.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?