Sebagai sistem operasi open source yang sangat terbuka, tak heran apabila Android sering menjadi sasaran empuk bagi para pembuat virus dan malware. Sebuah laporan dari perusahaan keamanan Checkpoint and Lookout mengatakan ada sepuluh juta smartphone Android yang terinfeksi malware HummingBad.
Malware ini bekerja dengan meng-install dirinya sendiri ke dalam sistem operasi sehingga sulit untuk bisa dideteksi. Setelah ter-install, malware ini dapat mempelajari kebiasaan browsing pengguna smartphone. Malware ini juga bisa menghasilkan klik palsu untuk keperluan iklan online sehingga si pembuatnya bisa mendapat keuntungan.
Masih berdasarkan data dari Checkpoint and Lookout, malware HummingBad paling banyak menginfeksi smartphone Android di empat negara Asia, yaitu Cina, India, Indonesia, dan Filipina. Malware ini lebih banyak menyerang smartphone lawas yang masih menggunakan OS Android versi lama.
Untuk mencegahnya, Google pun merilis security update untuk Android di bulan Juli ini. Selain itu, untuk mencgegah masuknya malware ke dalam smartphone, disarankan untuk selalu meng-update sistem operasi ke versi yang terbaru yang memiliki proteksi lebih baik dari versi-versi sebelumnya.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?