Review Vivo Y55

Jangan remehkan smartphone asal Cina. Makin dipandang sebelah mata, maka tak terasa bakal makin cepat perkembangannya. Sebut saja OPPO atau Vivo, dua produsen smartphone dari Cina yang begitu sukses merangsek naik ke posisi lima besar merek smartphone terlaris di Cina, bahkan dunia.

Apakah kesuksesan tersebut diraih karena mereka piawai menciptakan produk berkualitas? Ya, begitulah kenyataannya. Contohnya adalah Vivo Y55, smartphone untuk entry-level yang punya potensi besar. Semenarik apa smartphone ini? Berikut ulasannya!

Kelebihan

Desain mainstream yang cantik. Vivo Y55 tampil cantik dengan desain unibody berbalut metal di seluruh bodinya. Ditambah lagi pilihan warna gold serta hiasan garis antena di sisi belakang membuatnya makin manis. Sebenarnya, desain ini terasa cukup mainstream karena mirip iPhone, HTC, atau bahkan OPPO. Meski mainstream, harus diakui desainnya memang cantik dan membuat penggunanya betah berlama-lama memegangnya.

Layar sejuk di mata. Selain karena desain yang cantik, yang membuat kami betah berlama-lama memegang layar Vivo Y55 tak lain karena layarnya yang sedap di pandang. Layar tersebut terbuat dari panel IPS membawa resolusi 720p yang terlihat padat.

Viewing angle layarnya juga sangat luas sehingga kualitasnya tidak menurun saat dilihat dari sudut miring. Oh ya, yang perlu diketahui juga bahwa layar Vivo Y55 sudah ditunjang teknologi eye protection. Saat diaktifkan, temperatur layar akan menurun ditandai dengan warna layar yang agak menguning. Eye protection sejatinya sangat cocok digunakan untuk penggunaan malam hari, terutama untuk membaca sehingga mata kita tidak cepat kelelahan.

OS hemat kaya fitur. Vivo Y55 datang dengan sistem operasi Android 6.0.1 Marshmallow. OS ini dipoles dengan beragam fitur menarik yang memudahkan penggunaan dan diberi nama Funtouch OS (versi 2.6). Fitur-fitur yang dimaksud antara lain Smart Motion atau gesture, Smart Multi-screen, One-handed, Smart click, hingga Super screenshot untuk menciptakan screenshot panjang hingga lebih dari sepuluh halaman!

Menariknya, bukan cuma dijejali banyak fitur yang bakal memudahkan saat penggunaan, OS Funtouch yang dibawanya nyatanya juga terbilang hemat. Saat idle, OS ini mengonsumsi 50 persen dari total kapasitas RAM yang dimiliki Vivo Y55. Lalu saat menjalankan tiga hingga lima aplikasi bersamaan, konsumsi RAM-nya meningkat hingga 70 persen dan ini masih tergolong irit.

Slot kartu lengkap. Ketika banyak produsen menciptakan smartphone dengan slot SIM card dan microSD yang menyatu, lain halnya dengan Vivo. Merek satu ini tidak pelit slot dengan memisahkan slot SIM card (di sisi kiri) dan slot microSD (di sisi atas).

Mendukung 4G di Indonesia. Kami sangat mengapresiasi keseriusan Vivo dalam menggarap pasar tanah air. Merek satu ini tidak ragu untuk membangun pabrik di Indonesia (Cikupa) dan menggandeng sejumlah startup lokal dalam memenuhi aturan TKDN. Dampaknya, Vivo Y55 sudah mendukung jaringan 4G di Indonesia dengan sempurna, baik secara hardware, software, maupun aturan pemerintah.

Kinerja di atas rata-rata. Sektor hardware dan performa juga jadi hal yang kami sukai dari Vivo Y55. Merek satu ini tidak pelit memberi hardware berkualitas. Anda bakal merasakan performanya ngebut berkat paduan CPU octa-core Snapdragon 430, GPU Adreno 505, serta RAM 2 GB di dalamnya. Kombinasi ini menghasilkan skor 42 ribu poin pada pengujian AnTuTu Benchmark, lebih tinggi dari rata-rata skor smartphone seharga Rp2 jutaan lainnya (30 ribu poin).

Kamera optimal. Besar kemungkinan Anda tidak tertarik ketika mengetahui Vivo Y55 hanya memiliki kamera utama 8 MP. Sementara kamera depannya lumayan dengan resolusi 5 MP. Kami pun berpikiran yang sama. Namun pemikiran tersebut langsung berubah ketika kami menjajal kameranya dan melihat hasil jepretannya.

Pasalnya, kameranya tidak terasa lag saat membidik objek di dalam ruangan dengan cahaya tidak berlimpah. Selain itu, hasil jepretannya juga memuaskan dengan warna dan tingkat ketajaman yang sangat baik. Bahkan kami berani mengatakan kalau kualitas kamera 8 MP milik Vivo Y55 sebanding dengan resolusi kamera 13 MP.

Sementara kamera depannya juga tak kalah menarik. Ada fitur beautify dan One-tap makeover untuk membuat wajah Anda terlihat bersih dan kinclong. Jika masih kurang, masih ada fitur lainnya, yakni screen flash yang bisa menyulap cahaya pada layar smartphone menjadi lampu flash untuk menerangi wajah Anda.

Dilengkapi casing dan screenguard. Ketika membeli Vivo Y55, Anda tak perlu repot-repot membeli aksesori wajib yang biasa digunakan untuk melindungi smartphone. Ya, Vivo menyertakan screenguard (sudah terpasang) serta jelly case yang bisa ditemui dalam paket penjualannya.

Kekurangan

Minus sensor fingerprint. Dibanderol Rp2,5 juta, Vivo Y55 tentunya bakal sempurna jika dibekali dengan sensor fingerprint. Pasalnya smartphone seharga Rp2 jutaan lainnya, seperti Flash Plus 2, Infinix Hot S, atau ASUS ZenFone 3 Max sudah dibekali sensor fingerprint.

Kesimpulan

Jika mencari smartphone dengan bujet Rp2 jutaan, Vivo Y55 sangat layak untuk masuk dalam daftar buruan Anda. Buat motret oke, bermain game oke, buat mejeng pun oke. Smartphone satu ini juga begitu mirip “saudara kembarnya”, OPPO A37, namun dengan spesifikasi hardware yang lebih baik. Satu-satunya kekurangan yang kami rasakan dari smartphone ini tak lain adalah minusnya sensor fingerprint.